Kamis, 05 Mei 2011

Nyali seorang Pemimpin

ketika nyali anda masih rendah: nyali bertindak, nyali mengambil keputusan dan nyali mengambil inisiatif.Kalau tidak berbuat atau bertindak karena keterbatasan kekuasaan, ini tidak jadi masalah. Asal jangan karena keterbatasan inisiatif. Maka untuk meningkatkan nyali ada 3 cara:
  1. Menguasai permasalahan.
  2. Menyelesaikan permasalahan.
  3. Terampil dalam menyelesaikan masalah, meskipun awalnya hanya dengan mencoba-coba menyelesaikan masalah, lama-lama dia akan terampil dalam menyelesaikannya.

Seorang pemimpin itu harus: ditakuti, disegani dan diikuti. Kalau tidak demikian, maka dia akan diremehkan dan tugas yang diperintahkan olehnya bisa jadi tidak munaffadz. Cuma pelaksanaan tugas oleh bawahannya karena ikhlas atau takut atau segan? Sekarang tinggal bagaimana pemimpin itu memahamkan bawahannya tentang tugas yang dikerjakan itu, agar nilai ikhlasnya tinggi.

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Kaliber seorang Pemimpin


Berbicara masalah kaliber, kaliber seseorang bermacam-macam, ada yang kalibernya tinggi, ada yang sedang-sedang saja dan ada yang rendah, semua itu diukur dari 4 hal: 1. Pengalamannya dalam melakukan sesuatu. 2. Pemahamannya tentang yang ia lakukan 3. Kemauannya dalam melakukan hal tersebut. 4. Keterpanggilan untuk melakukan hal tersebut. Keterpanggilan ini harus ada pada diri seseorang karena untuk motivasi dan pemahaman. Dalam hal ini ada 3 macam, diantaranya: 1. Disuruh mengerjakan tugas mengatakan “insyaallah siap”, tapi hanya untuk mencoba-coba saja 2. Disuruh mengerjakan tugas mengatakan “siap”, karena terpanggil untuk mendapatkan sesuatu. 3. Disuruh mengerjakan tugas mengatakan “kalau disuruh siap, kalau tidak, tidak apa-apa”, sekedar mengerjakan saja. Dari 3 orang tersebut, yang paling bagus adalah kriteria yang ke 3. Dia memiliki keterpanggilan dalam melaksanakan tugas. Orang yang mempunyai pola pikir tinggi, etos kerja tinggi tetapi disiplinnya rendah maka orang tersebut perlu dipaksa. Dalam membuat pemimpin, ada 5 teori khusus, yaitu: pengarahan, penugasan, pembiasaan, pelatihan dan uswah hasanah yang tidak terlepas dari kedisiplinan. Dalam mendidik ada 3 macam pendekatan yaitu: 1. Pendekatan ideal 2. Pendekatan program 3. Pendekatan manusiawi Kemauan itu harus dibarengi dengan keinginan dan keterpanggilan. Karena motivasi keterpanggilan sangat mempengaruhi jiwa seorang pemimpin/pengasuh. Kalau motivasi keterpanggilannya tinggi, daya serap nasehat dan loyalitas nilai juga tinggi. Sebaliknya, kalau motivasi keterpanggilan itu rendah, maka daya serapnya juga rendah. Daripada menjadi ekor kakap, lebih baik menjadi kepala ikan teri. Ini perumpamaan yang sering disampaikan pemimpin besar dan disampaikan kepada calon pemimpin yang diminta untuk meneruskan sebuah perjuangan seorang pemimpin/khalifah besar karena dia itu hanya akan diperalat saja. Lebih baik membangun sebuah loyalitas dan organ baru meskipun kecil daripada meneruskan sesuatu organ yang akan jatuh yang ujung-ujungnya hanya diperalat. "Pendidik itu lebih baik daripada pemimpin, karena pendidik itu pasti pemimpin tetapi pemimpin itu belum tentu pendidik".
"Wibawa seorang pemimpin bukan hanya dari teknik atau cara memimpin namun juga dari jiwa dan seni kepemimpinannya".
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Keajaiban Lebah Madu

Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl, 16:68) Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan. Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut. Manusia tak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah. Fenomena ini membuktikan bahwa lebah diberi petunjuk melalui “ilham” dari Allah swt sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 68 di atas. Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung “obat bagi manusia” tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur'an: Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16: 69) Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga yang mungil ini? Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon. Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh sama sekali. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya
»»  baca lanjutannya sob .. ..