Selasa, 31 Mei 2011

Mimpi dan Cinta

Pantas saja ada mimpi begitu indah

ketika ku tersesat di belantara namun kelamnya
telah menjadi jalan setapak bersamamu
ketika ku terhanyut di sungai
arusnya adalah lembut lenganlenganmu
ketika ku melayang jatuh di jurang
kedalamannya adalah lubuk hatimu.

Pantas saja ada kehangatan di kelopak mata
ketika kecupanmu meninggalkan jejak basah
bertuliskan cinta.

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Belajar dari Payung yang BOCOR !!

Masalah datang tanpa memilih, kepada yang memintanya tanpa pengetahuan, atau kepada yang memohon agar dihindarkan dari masalah, karena masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai, agar kita meninggalkan yang kita sukai tetapi yang tidak baik bagi kita. Sayangnya, hanya sedikit dari kita yang mengetahui bahwa masalah adalah batu pijakan yang menjadikan kita pantas bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan di tempat-tempat yang naik. Dan, ada juga jiwa yang dikasihi Tuhan - yang sedang hidup dalam pendapatnya sendiri mengenai yang baik, tetapi letih dan marah kepada kehidupan karena kelemahan dan kekalutan hidupnya. Dia mencadangkan payung bocor menjelang badai. seandainya saja dia sedikit ikhlas untuk mendengar. ---------------------------------------------------- Kemudian, Perhatikanlah bagaimana dia melakukan sesuatu yang diketahuinya merusak kesehatannya, dan membiarkan anak kesayangannya melihat perilaku buruknya, padahal dia juga tahu bahwa anak adalah peniru yang setia, yang akan menirunya, dan menambahkan perilaku lebih bermasalah lagi, yang akan menjadikannya orang tua yang menua lebih cepat karena masalah-masalah dengan anaknya di masa depan. Berapa banyakkah orang tua yang sedang menyiapkan anak-anaknya sebagai payung bocor bagi badai masa depan anak-anak mereka? ……….. Perhatikanlah juga bagaimana dia menjadikan perilaku yang hambar-sayang kepada ibu dari anak-anaknya, yang akan belajar untuk memperlakukan istri mereka nanti dengan kehambaran kasih sayang yang dipelajarinya dari sang ayah. ……….. Lalu perhatikanlah bagaimana sang ibu tidak memelihara daya tariknya sebagai wanita yang seharusnya memukau ayah dari anak-anaknya, yang menyiapkan anak perempuannya untuk mempercantik diri hanya dalam pergaulan dengan orang lain, tetapi tidak untuk suaminya, dan melatih suaminya untuk tidak mengharapkan disambut oleh wanita yang menggetarkan hati saat sang suami kembali dari kerja keras mencari nafkah, dan dengannya mempermudah upaya wanita lain dalam memikat perhatian suaminya. ……….. Kemudian, perhatikanlah juga bagaimana pasangan itu - yang mengundang Tuhan untuk menyaksikan penyatuan yang mereka putuskan sendiri, untuk juga menyaksikan bagaimana mereka kemudian hanya berbicara kepada satu sama lain hanya bila mereka bertengkar, yang mendidik anak-anak mereka untuk tidak menghormati pernikahan, dan menjadikan Tuhan sebagai saksi bagi pernikahan yang sia-sia. ……….. Perhatikanlah bagaimana orang dewasa mencontohkan pencurian dan penipuan hak orang lain untuk menumpuk kekayaan, yang menjadikan orang muda tidak melihat perlunya sekolah dan pendidikan, karena mencuri bisa menjadi jalan pintas untuk sukses. ……….. Perhatikanlah bagaimana sebagian pemimpin mencontohkan kelemahan hati dalam menegakkan keadilan dan ketidak-tegasan dalam bertindak, tetapi bersegera untuk mendahulukan keuntungan pribadi dan golongannya, yang menyiapkan anggota masyarakat untuk menjadi pemrotes yang anarkis, atau menjadi pemimpin yang mumpung. ……….. Perhatikanlah yang dilakukan oleh pendidik-pendidik senior yang mengiklankan pendidikan bebas biaya yang ternyata tidak bebas biaya, tetapi tetap menyebutnya bebas biaya, yang menjadi contoh dan penyemangat bagi para siswa sekolah bahwa mereka bisa mencapai pangkat dan kedudukan-kedudukan yang baik dengan keterampilan berpikir seperti itu. ……….. Apakah sebetulnya ada pengertian yang baik di antara kita, bahwa kita bertanggung-jawab atas kelestarian alam? Ya, tetapi tidak dalam pertimbangan perkembangan ekonomi. Perhatikanlah bagaimana kita mencemari sungai, tanah, udara, dan laut; dan bagaimana kita membabat hutan, menyempitkan sungai, mengikis pantai, meledakkan dan meracun ikan, dan menistai satwa pelengkap kehidupan ini, ... semua atas nama bisnis dan pengutamaan kekayaan pribadi, seolah kita bisa pindah ke planet lain jika bumi ini telah rusak dan beracun. ........... Dan yang ini menyedihkan, Kita telah hidup dalam pencitraan negeri yang menjadikan tetangga yang kecil berani mengganggu yang lebih besar, yang menjadikan yang paling kecil di antara saudara kita lebih marah daripada yang besar-besar di antara kita, tetapi yang mengharuskan kita mengurut dada untuk menerima, bahwa yang seharusnya berperan di antara kita belum berperan dalam membesarkan penghormatan dan keseganan pada kerajaan-kerajaan kecil, terhadap kemampuan besar kita dalam menghukum mereka yang tidak menghormati negeri yang sejatinya besar ini. ……….. Sebagai pribadi atau sebagai keluarga yang disebut bangsa, kita sedang hidup dalam penyiapan payung-payung bocor yang tidak akan berperan untuk mengatasi kesulitan dan menyelesaikan masalah kehidupan kita. Sehingga …, sepertinya … jika kita tidak bersedih, itu berarti kita tidak sedang memperhatikan. Dan bagi dia yang dadanya pedih dengan ketidak-tegasan dirinya dan orang lain untuk berpihak kepada yang benar dan berlaku tegas dalam kebenaran, pedihnya dada itu adalah tanda adanya perintah untuk memimpinkan perubahan, yang dimulai dari perubahan pada diri sendiri, agar dia berwenang untuk menganjurkan perubahan kepada orang lain, dan agar kemudian dia berwenang untuk mengharuskan perubahan bagi kebaikan manusia dan alam. Karena, itulah kepemimpinan. Maka marilah kita membaikkan keadaan yang sedang terjadi di sekitar kehidupan kita, dan menyadari bahwa keadaan yang sedang berlangsung – adalah komponen pembentuk sejarah. Kira-kira, sejarah seperti apakah yang sedang kita bentuk bagi kehidupan kita di masa depan, jika kita ijinkan semua penyiapan payung bocor ini tetap berlanjut? Maka bersegeralah merapikan diri, menyiapkan diri kita masing-masing sebagai penyiap payung yang berperan bagi kehidupan pribadi terdekat kita, lalu belajar untuk menjadi lebih berperan bagi pembaikan kehidupan saudara-saudara kita yang terdekat dan yang jauh, agar kita menjadi sebuah keluarga yang saling mengasihi ke dalam, dan menjadi bangsa yang berwibawa dan disegani dalam pergaulan antar negara dan kerajaan. Demi kebaikan, mulailah dari diri sendiri. ……….. -------------------------------------------------------- Marilah kita jadikan keberadaan kita dalam kehidupan ini berarti. Karena ada arti dalam penciptaan diri ini. Tuhan sangat memuliakan kita. Hanya karena kita tidak melihat kemuliaan itu, tidak berarti kemuliaan itu tidak ada pada diri kita. Tugas kita adalah mengupas dan menanggalkan kulit-kulit kusam yang menutupi kecemerlangan jiwa ini, agar kita bisa menjadi sebagaimana seharusnya kita menjadi. by.mario teguh
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Belajar dari Payung yang BOCOR !!

Masalah datang tanpa memilih,
kepada yang memintanya tanpa pengetahuan,
atau kepada yang memohon agar dihindarkan dari masalah,

karena masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai,
agar kita meninggalkan yang kita sukai tetapi yang tidak baik bagi kita.

Sayangnya, hanya sedikit dari kita yang mengetahui bahwa masalah
adalah batu pijakan yang menjadikan kita pantas bagi kesejahteraan,
kebahagiaan, dan kecemerlangan di tempat-tempat yang naik.

Dan, ada juga jiwa yang dikasihi Tuhan -
yang sedang hidup dalam pendapatnya sendiri mengenai yang baik,
tetapi letih dan marah kepada kehidupan
karena kelemahan dan kekalutan hidupnya.

Dia mencadangkan payung bocor menjelang badai.

seandainya saja dia sedikit ikhlas untuk mendengar.

----------------------------------------------------

Kemudian,
Perhatikanlah bagaimana dia melakukan sesuatu yang diketahuinya merusak kesehatannya,
dan membiarkan anak kesayangannya melihat perilaku buruknya,
padahal dia juga tahu bahwa anak adalah peniru yang setia,
yang akan menirunya, dan menambahkan perilaku lebih bermasalah lagi,
yang akan menjadikannya orang tua yang menua lebih cepat karena masalah-masalah dengan anaknya di masa depan.

Berapa banyakkah orang tua yang sedang menyiapkan anak-anaknya sebagai payung bocor bagi badai masa depan anak-anak mereka?

………..

Perhatikanlah juga bagaimana dia menjadikan perilaku yang hambar-sayang kepada ibu dari anak-anaknya,

yang akan belajar untuk memperlakukan istri mereka nanti dengan kehambaran kasih sayang yang dipelajarinya dari sang ayah.

………..

Lalu perhatikanlah bagaimana sang ibu tidak memelihara daya tariknya sebagai wanita yang seharusnya memukau ayah dari anak-anaknya,

yang menyiapkan anak perempuannya untuk mempercantik diri hanya dalam pergaulan dengan orang lain, tetapi tidak untuk suaminya,

dan melatih suaminya untuk tidak mengharapkan disambut oleh wanita yang menggetarkan hati saat sang suami kembali dari kerja keras mencari nafkah,

dan dengannya mempermudah upaya wanita lain dalam memikat perhatian suaminya.

………..

Kemudian, perhatikanlah juga bagaimana pasangan itu - yang mengundang Tuhan untuk menyaksikan penyatuan yang mereka putuskan sendiri,

untuk juga menyaksikan bagaimana mereka kemudian hanya berbicara kepada satu sama lain hanya bila mereka bertengkar,

yang mendidik anak-anak mereka untuk tidak menghormati pernikahan,

dan menjadikan Tuhan sebagai saksi bagi pernikahan yang sia-sia.
………..

Perhatikanlah bagaimana orang dewasa mencontohkan pencurian dan penipuan hak orang lain untuk menumpuk kekayaan,

yang menjadikan orang muda tidak melihat perlunya sekolah dan pendidikan,

karena mencuri bisa menjadi jalan pintas untuk sukses.
………..

Perhatikanlah bagaimana sebagian pemimpin mencontohkan kelemahan hati dalam menegakkan keadilan dan ketidak-tegasan dalam bertindak,

tetapi bersegera untuk mendahulukan keuntungan pribadi dan golongannya,

yang menyiapkan anggota masyarakat untuk menjadi pemrotes yang anarkis, atau menjadi pemimpin yang mumpung.

………..

Perhatikanlah yang dilakukan oleh pendidik-pendidik senior yang mengiklankan pendidikan bebas biaya yang ternyata tidak bebas biaya, tetapi tetap menyebutnya bebas biaya,

yang menjadi contoh dan penyemangat bagi para siswa sekolah bahwa mereka bisa mencapai pangkat dan kedudukan-kedudukan yang baik dengan keterampilan berpikir seperti itu.

………..

Apakah sebetulnya ada pengertian yang baik di antara kita,
bahwa kita bertanggung-jawab atas kelestarian alam?

Ya, tetapi tidak dalam pertimbangan perkembangan ekonomi.

Perhatikanlah bagaimana kita mencemari sungai, tanah, udara, dan laut; dan bagaimana kita membabat hutan, menyempitkan sungai, mengikis pantai, meledakkan dan meracun ikan, dan menistai satwa pelengkap kehidupan ini,

... semua atas nama bisnis dan pengutamaan kekayaan pribadi,

seolah kita bisa pindah ke planet lain jika bumi ini telah rusak dan beracun.

...........

Dan yang ini menyedihkan,

Kita telah hidup dalam pencitraan negeri yang menjadikan tetangga yang kecil berani mengganggu yang lebih besar,

yang menjadikan yang paling kecil di antara saudara kita lebih marah daripada yang besar-besar di antara kita,

tetapi yang mengharuskan kita mengurut dada untuk menerima, bahwa

yang seharusnya berperan di antara kita belum berperan dalam membesarkan penghormatan dan keseganan pada kerajaan-kerajaan kecil,

terhadap kemampuan besar kita dalam menghukum mereka yang tidak menghormati negeri yang sejatinya besar ini.

………..

Sebagai pribadi atau sebagai keluarga yang disebut bangsa,
kita sedang hidup dalam penyiapan payung-payung bocor yang tidak akan berperan untuk mengatasi kesulitan dan menyelesaikan masalah kehidupan kita.

Sehingga …,
sepertinya … jika kita tidak bersedih,
itu berarti kita tidak sedang memperhatikan.

Dan bagi dia yang dadanya pedih

dengan ketidak-tegasan dirinya dan orang lain untuk berpihak kepada yang benar dan berlaku tegas dalam kebenaran,

pedihnya dada itu adalah tanda adanya perintah untuk memimpinkan perubahan,
yang dimulai dari perubahan pada diri sendiri,
agar dia berwenang untuk menganjurkan perubahan kepada orang lain,
dan agar kemudian dia berwenang untuk mengharuskan perubahan bagi kebaikan manusia dan alam.

Karena, itulah kepemimpinan.

Maka marilah kita membaikkan keadaan yang sedang terjadi di sekitar kehidupan kita,
dan menyadari bahwa keadaan yang sedang berlangsung – adalah komponen pembentuk sejarah.

Kira-kira, sejarah seperti apakah yang sedang kita bentuk bagi kehidupan kita di masa depan, jika kita ijinkan semua penyiapan payung bocor ini tetap berlanjut?

Maka bersegeralah merapikan diri, menyiapkan diri kita masing-masing sebagai penyiap payung yang berperan bagi kehidupan pribadi terdekat kita,
lalu belajar untuk menjadi lebih berperan bagi pembaikan kehidupan saudara-saudara kita yang terdekat dan yang jauh,
agar kita menjadi sebuah keluarga yang saling mengasihi ke dalam,
dan menjadi bangsa yang berwibawa dan disegani dalam pergaulan antar negara dan kerajaan.

Demi kebaikan, mulailah dari diri sendiri.

………..

--------------------------------------------------------

Marilah kita jadikan keberadaan kita dalam kehidupan ini berarti. Karena ada arti dalam penciptaan diri ini.

Tuhan sangat memuliakan kita. Hanya karena kita tidak melihat kemuliaan itu, tidak berarti kemuliaan itu tidak ada pada diri kita.

Tugas kita adalah mengupas dan menanggalkan kulit-kulit kusam yang menutupi kecemerlangan jiwa ini,
agar kita bisa menjadi sebagaimana seharusnya kita menjadi.



by.mario teguh

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Question for Our's future

1.Apakah kekhawatiran Anda mngenai masa depan, membuat Anda merencanakan hanya yang kecil-kecil?

2.Bagi yang takut gagal, apakah sudah jelas Anda takut gagal APA?

3.Bagaimana mungkin Anda menyebut keadaan yang penuh keluhan dan tidak menghargai Anda, sebagai Comfort Zone?

4.Anda jenis pribadi yang mana? Yang disemangati oleh keberhasilan atau yang dikecilkan oleh resiko

5.Jika Anda disemangati oleh keberhasilan, maka inginkanlah yang besar, upayakan yang besar, dan besarkanlah kesabaran Anda.

6. Anda tidak mungkin melihat masa depan dengan jelas, jika hari ini Anda masih sibuk me-nyeret-nyeret puing-puing masa lalu Anda.

7. Menyesali masa lalu yang buruk hanya akan melemahkan Anda. Syukurilah kesalahan masa lalu yang telah mnjadikan Anda pribadi yg baik hari ini.


by.mario teguh how its a future*
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Sabtu, 28 Mei 2011

Birunya Hidup

terbangun bersama mentari pagi yang indah
terbangun bersama indahnya pelangi
sebiru hari ini birunya bagai indahnya permadani ditaman surga
sebiru cinta dihati pagi ini bagai awan yang berjalan
---------------------------------------------------------------------------------------------------
pagi yang indah dan indahnya pagi akan terasa engkau temukan ketika hati mulai bangun
indahnya pagi ketika terbangun dari mimpi-mimpi indahmu

Bangun ...
dan mulailah bangkit dan menghadapi kenyataan
perjuangkanah hari ini !!

Mulailah berkarya...

"Hidup takkan ada yang sempurna tapi minimal kita sudah berusaha untuk menjadin Hidup yang SEMPURNA ... !!! "
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Kesetiaan Keluarga

Disebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

Di suatu senja, ba’da Isya di sebuah mesjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang tadi dikenakannya ketika berangkat ke mesjid.

Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri “Kenapa Bu?”

Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu Pak”.

“Ya udah pakai ini saja” kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. Walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya. Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.

Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

“Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya.

Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang.

Kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah.
Kaki yang telah menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku...”

Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….

*****

Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.

Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan, dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut sembari bergumam, “Terimakasih ya, Bu...”

“Tidak, Ibu yang terimakasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu,” tukas sang istri tersipu malu.

“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tau semua takkan terbalas sampai kapanpun,” kata suaminya tulus.

Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri. “Bapak kok bicara begitu? Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa.

Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama...”

*****

Hari Jum’at yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at.

Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri, menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.

Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri, hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

Ternyata siang itu, sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia yang fana ini.
Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tahiyyat terakhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah Kiblat, ia pergi menghadap Yang Maha Kuasa.

“Subhanallah sungguh akhir perjalanan yang indah...” gumam para jama’ah setelah menyadari kalau dia telah tiada.

Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat ke mesjid.

Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal?

Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri di dunia ini? Ada gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya.

Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan di hatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.

Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang mulia di sisi Allah.

*****

Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.
Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut.

“Apa yang Bapak lakukan?" tanya istrinya senang bercampur bingung.

“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa pergi tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir, Bapak selalu butuh Ibu. Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal... Bapak pun mohon izin untuk menjemput Ibu...”

Istrinya menangis, sebelum akhirnya berkata, “Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri.. Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan..."

Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman.
Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya…
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Membahagiakan Sebuah Kehidupan


Hidup Adalah Motivasi
Motivasi Hidup memberikan apa yang kita berikan kepada hidup...
Hidup adalah perjuangan yang akan memotivasi perjuangan kita diakhirat...
dengan hidup kita bisa makan dan dengan makan kita bisa hidup..
rugilah orang-orang yang "Hidup untuk Makan" dan beruntunglah orang-orang yang memiliki motivasi "Makan untuk Hidup"




Mario Teguh Golden Ways mengatakan ;
Masalah yang terjadi karena kurangnya tindakan, hanya bisa diperbaiki dengan tindakan.

Jika kita telah melebihkan doa tetapi kurang bertindak, kita harus melebihkan tindakan, tanpa mengurangi doa.

Maka,

Janganlah kita hanya berdoa, tetapi tidak melakukan sesuatu yang menjadi sebab terjawabnya doa.


Sebuah upaya belumlah lengkap, jika hanya berisi doa untuk diringankannya beban, tanpa diikuti dengan tindakan pasti dan tegas untuk menjadikan kita lebih kuat daripada beban kita sekarang.

Karena,

Bukan besarnya beban yang menyiksa kita, tetapi kecilnya kemampuan.

Itu sebabnya,

Keluhan yang disebabkan oleh besarnya beban, adalah pemberitahuan untuk memperkuat diri.

Maka berketetapanlah untuk menjadikan diri lebih kuat daripada beban-beban kita sekarang, karena beban kehidupan hanya akan membesar.

Dan marilah kita bersikap ekstra hati-hati, jika sebagian besar dari isi doa kita adalah keluhan dan permintaan yang disemangati oleh rendahnya kemampuan.

Marilah kita ingat, bahwa

Upaya = Doa + Tindakan

Maka, segera setelah kita berdoa, marilah kita melibatkan diri dalam pergaulan dan pekerjaan yang menjadikan kehadiran kita berguna.

Karena,

Jika seseorang hadir tidak untuk menambahkan nilai, untuk apakah dia hadir?

Dan siapa pun yang kehadirannya menyebabkan perubahan yang baik, akan dimuliakan oleh lingkungannya.

Dan dia yang kehadiran dalam hari-harinya menjadi pendamai hati, menjadi pelurus pikiran, dan menjadi peneladan indahnya tindakan, akan menerima peran dari langit sebagai rahmat bagi sesamanya.

Dan itulah tujuan dari agama, yaitu
menjadikan kita rahmat bagi semua jiwa yang hadir dalam kehidupan kita dan dalam kehidupan para penerus kita.

………..

Sahabat saya yang sedang bekerja keras agar hanya kebaikan yang menjadi pengisi kehidupannya,

Agama adalah pembaik.

Maka siapa pun yang mengeluhkan kualitas hidupnya, harus mengembalikan agamanya sebagaimana agamanya – seharusnya.

Agama adalah pembaik.

Jika seseorang telah beragama, tetapi belum sampai pada kehidupan yang damai dan sejahtera, itu pasti karena ada bagian-bagian dari pembentuk agamanya yang belum diberdayakannya.

Agama adalah pembaik.

Maka tidak ada satu jiwa pun yang tidak baik hidupnya, jika dia memerankan agamanya dengan seutuhnya dalam kehidupannya.

Dan yang mencapai tingkat-tingkat yang tinggi dari kita, adalah dia yang memerankan dirinya dalam penegakan agamanya.

Karena,

Siapa pun yang menolong agamanya, tidak akan dibiarkan hidup tanpa pertolongan.

Dan salah satu cara yang cantik untuk menolong agama, adalah membuktikan bahwa agama kita membaikkan kehidupan bagi diri sendiri dan bagi sesama.

Maka marilah kita lebih berhati-hati dalam mengunggulkan yang kita yakini, jika cara-cara hidup kita tidak membuktikan nilai dari yang kita yakini.

Agama adalah pembaik.

Dan seperti semua alat, keefektifannya ditentukan oleh ketepatan dari penggunaannya.

Dan seperti semua jalan, keselamatan kita di jalan itu ditentukan oleh kebijakan kita dalam menjalaninya.

Maka siapa pun yang telah beragama, tidak boleh mempertanyakan ketepatan dari agamanya, saat mencari alasan bagi kelemahan dan kelambanan hidupnya, tetapi mencermatkan perhatian kepada keindahan cara-caranya dalam memerankan agama dalam kehidupannya.

Dan karena agama adalah pembaik, maka jiwa-jiwa yang hidup setulusnya dalam kebaikan akan melihat agama sebagai kehidupan yang sebenarnya.

Maka, sempurnalah agama kita bagi kita, saat kita ikhlas menerima, bahwa

Agama adalah kehidupan, dan kehidupan adalah agama.

Tuhan telah menyempurnakan agama kita bagi kita, tetapi kitalah yang harus menyempurnakannya dalam kehidupan kita masing-masing.

Dan,

Jiwa yang menyempurnakan agamanya, menyempurnakan kehidupannya.

………..

Sahabat saya yang super,
yang baik hatinya,
yang besar impiannya,
dan yang sama haknya untuk hidup sejahtera dan berbahagia,

begitu dulu ya?

Kita teruskan bahasan kita nanti, dalam Super Note berikutnya.

Kita mungkin belum pernah bertemu atau bertegur-sapa, atau belum saling berjabat-tangan, tetapi karena kita bersaudara dan bersahabat – maka sudah lengkaplah tugas saya dan para sahabat di Mekkah untuk meneruskan doa dan harapan Anda di Tanah Suci ini.

Kami memohonkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, untuk mendamaikan dan membahagiakan Anda dan keluarga terkasih.

Kami memohonkan kepada Tuhan Yang Maha Kaya, untuk memperkaya dan memperkasakan kehidupan Anda dan keluarga terkasih.

Kami memohonkan kepada Tuhan Yang Maha Penyayang untuk membukakan pintu-pintu rahmat bagi Anda dan keluarga terkasih.

Dan bagi Anda yang merindukan perjamuan yang indah dan nikmat yang dihamparkan bagi tamu-tamu kehormatan Tuhan di Tanah Suci, kami mendoakan agar Tuhan Yang Maha Menyegerakan mengundang Anda, memampukan Anda, dan menghadirkan Anda di sini.


»»  baca lanjutannya sob .. ..

Jumat, 27 Mei 2011

Sang Pemilik Cinta

semua akan lemah karena cinta...
semua akan kalah karena cinta...


Cinta yang berbuah adalah cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak berbuah adalah pengkhianatan perasaan.Ketika cinta tumbuh dan bersemayam didalam Kalbu, sang kekasih yang tinggal jauh nampak seperti ada didepan mata. laksana menelan madu, maka cinta akan terasa manisnya
Cinta memang selalu mendatangkan keindahan kala seorang telah mendaki pohon ia akan merasakan betapa mempesonanya buah cinta itu. Cinta memang begitu sakti, menjadikan sang penakut menjadi sang pemberani. Tak ada jarak dalam cinta, yang jauh menjadi begitu dekatnya.
Pada hakekatnya cinta adalah berangkat dari ketulusan,keiklasan dan kesucian, buah yang dihasilkannya adalah satu buah yang berasakan ketulusan,keiklasan dan kesucian. Doel Soembang bilang cinta itu anugerah maka berbahagialah, kalau cinta yang dirasakan terhadap Mahluk begitu indahnya, bagaimana cinta kepada sang pemilik cinta? Sayyidina Ali melukiskan cinta kepada Allah SWT dalam syairnya.
Cinta kepada Allah itu laksana api
apapun yang dilewatinya akan terbakar
Cinta kepada Allah itu laksana cahaya
apapun yang dikenainya akan bersinar
Cinta kepada Allah itu langit
apapun yang dibawahnya akan ditutupnya
Cinta kepada Allah itu laksana angin
apapun yang ditiupnya akan digerakkannya.
Cinta kepada Allah itu laksana air
dengannya Allah menghidupkan segalanya
Cinta kepada Allah itu laksana bumi
dari situ Allah menumbuhkan segalanya
Kepada siapa yang mencintai Allah,
Dia berikan kekuasaan dan kekayaan.
Betapa besar keagungan Sang pemilik cinta, semoga kita sebagai mahluknya bisa berusaha untuk tidak menyelewengkan cinta, sehingga cinta yang begitu suci tidak ternoda menjadi cinta yang malah menghinakan diri sendiri dan mengundang kemarahan sang pemilik cinta. Maka berharaplah mendapatkan cinta dari Sang pemilik cinta
Ya Allah kumohon cinta-Mu
dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu
Jika engkau mengusirku dari pintu-Mu
maka kepada siapa lagi aku bersandar
jika Engkau menolakku untuk bersanding disamping-Mu
maka kepada siapa lagi aku berlindung
Tuhanku
kemanakah hamba yg lari harus kembali
selain kepada Maulanya
adakah selain Allah yang melindunginya
dari murka-Nya

Akhirnya,Semoga bisa merasakan cinta yang berbuah ketulusan,keiklasan dan kesucian yang diridhoi Sang Pemilik Cinta.

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Spiritual Wisdom

Mencari Kebijaksanaan Diri

"Allah memerintahkan berbat adil,melakukan kebaikan dan dermawan terhadap kerabat.Dan Ia melarang perbuatan keji,kemungkaran dan penindasan.Ia mengingatkan kamu supaya mengambil pelajran." [Qs An Nahl 16:90]

segala keputusan yang akan anda ambil pada hakikatnya jika dilandasi dan oleh karena Allah,maka anda akan menemukan kebijaksanaan mulia dengan pnuh kepercayaan diri.

keterbukaan berpikir merupakan hal esensial dalam pengambilan keputusan,sebuah proses dinamis dimana kita mengambil atau memilih dari beragam alternatif,dimana didalamnya terdapat proses memilah-memilih dan itu adalah cermianan sifat bijaksana [spiritual wisdom].
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Kamis, 26 Mei 2011

Mencoba Merenovasi Diri,BERANIKAH ??

Beranikanlah untuk memperbarui diri,karena tidak mungkin sebuah pribadi yang lama berhak bagi sesuatu yang baru.

Mulai hari ini, marilah kita bersungguh-sungguh untuk mengganti setiap dan semua cara kita yang tidak sesuai lagi bagi kebesaran yang kita inginkan bagi diri kita sendiri.

Bila banyak dari yang Anda inginkan belum mengambil bentuk nyatanya yang menjadikan kehidupan Anda lebih utuh, dan bila banyak dari keinginan Anda hanya menjadi penyemangat bagi Anda untuk merajut lebih banyak keinginan baru, maka Anda harus tulus menerima bahwa ada yang harus diperbarui.

Sadarilah bahwa,
Tidak semua keinginan untuk menjadi,
disertai dengan upaya membangun kepantasan untuk menjadi.

Maka pertanyaannya kepada Anda,

Apakah yang sedang Anda kerjakan hari ini adalah upaya bernilai yang akan menjadikan Anda pantas menerima yang Anda minta?

Ataukah Anda sedang bekerja untuk menunggu waktu pulang?

Jangan heran, karena ada di antara kita yang ketidak-sabarannya bukanlah terhadap lambatnya reaksi pasar atau kekurang-sigapan organisasinya, tetapi terutama terhadap lambatnya kedatangan akhir minggu ini.

Sebagian dari kita sedang tidak sabar untuk membangun hasil-hasil super dalam pekerjaan kita, dan sebagian lagi sedang tidak sabar untuk menghidari pekerjaan.

Mereka berbeda, tetapi mereka memiliki kesamaan yang akut; yaitu keduanya menginginkan keberhasilan melalui pekerjaan mereka. Yang satu menginginkan keberhasilan melalui yang dikerjakannya, dan yang satu ini menginginkan keberhasilan dari pekerjaan yang kalau bisa dihindarinya.

Ada beberapa dada yang menjadi sesak karena membaca ini.

Tetapi berbahagialah, karena itu tanda bahwa Anda mengenali keharusan untuk memperbaruhi diri.


Pribadi yang baru berhak bagi yang baru.
Segera setelah mengerti,
berlakulah seperti yang Anda mengerti.

Karena,
bila yang Anda lakukan tidak berhubungan dengan pengertian baik,
untuk apakah yang Anda lakukan itu?

Saya berharap bahwa sapa sederhana saya ini dapat hadir bersama Anda dalam kesibukan Anda hari ini.

Ingatlah bahwa kesibukan Anda tidak boleh hanya berkenaan dengan pengumpulan uang, tetapi juga termasuk kesibukan untuk menjadikan diri Anda sebagai pencerah bagi kehidupan mereka yang penting dalam kehidupan Anda.

Sudahkah Anda menelepon istri atau suami Anda di tempat kerjanya atau di rumah?

Teleponlah, dan katakan bahwa Anda menelepon hanya untuk mengatakan terima kasih atas kesediaannya untuk menua bersama Anda. Beritahulah dia bahwa Anda menyayanginya. Katakanlah bahwa Anda kangen, dan ingin segera memeluknya. Mintalah maaf bila Anda belum bisa membuatnya merasa sebagai yang paling penting dalam hidup Anda.


Anda dilahirkan dengan hati yang lembut, gunakanlah.

by.mario teguh golden ways
»»  baca lanjutannya sob .. ..

resapilah hidup

Banyak orang yang karena merasa
hanya bisa melakukan yang kecil-kecil,
mereka tidak melakukan apa pun.

Sayang ya?

Padahal,
semua hal besar dalam hidup ini
dicapai karena kita ikhlas memulai
dari yang kecil-kecil.

Lalu, dari situlah
kita menemukan kegembiraan
dalam bekerja dan mencapai hasil
yang memperbaiki kehidupan.

Damailah.

Lakukanlah yang bisa Anda lakukan.

Tuhanlah yang akan me-mampu-kan Anda.

by.mario teguh.

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Rabu, 25 Mei 2011

Kebersamaan itu Indah

aku benar-benar merasakan, bagaimana hebatnya menjadi diri sendiri, bagaimana indahnya menikmati setiap kelebihan dan kekurang yang ada dalam diri sendiri, aku pernah merasa iri, aku pernah merasa cemburu, aku pernah merasakan rasa-rasa khas milik seorang anak manusia, semuanya pernah ku rasakan. kelegaan jiwa dan kebesaran hati selalu menjadi topangan yang sangat indah, aku bahkan sangat percaya dengan yang hatiku miliki, aku tak pernah kekurangan suatu apapun.

aku tak pernah merasa apa dan bagaimana jika semuanya akan berbalik, berubah bahkan menuntutku untuk berbuat lebih. pertanyaan pertanyaan bodohpun sering ada di otak kepalaku, jauh dari pemikiran seorang yang kecil. aku tak sama dengan yang dulu, aku berbeda, dan aku memang telah berubah. apakah setiap orang yang tau dan mengenalku menerima perubahan itu?, aku tak tau tentang itu, bahkan aku tak tau iapa yang mengenalku.


ada banyak karakter yang ku kenal, ada banyak permasalahan yang ku hadapai, ada banyak sekali tuntutan yang terus ada dan memuncak ke atas ubun-ubun, aku bahkan sangat berharap mampu untuk melewati semuanya tanpa seorangpun tau.

ini hanya secuil tentang kehidupan, begitu panjang jika harus tertulis dalam sebuah blog, tak akan muat walau akan memenuhi bahkan melebihi Quota yang telah di sediakan, manusia tak akan pernah merasa puas dengan apa yang ia miliki. dunia, harta, cinta, semuanya tak akan pernah bisa memenuhi semua hasrat yang bergejolak dalam otak dan fikiran manusia.

tapi kebersamaan, kebersamaan akan terasa berharga ketika masa itu tak lagi ada. karena waktu tak dapat di bujuk untuk memutar kembali yang telah terlewtkan :).
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Damaikan Kehidupan


Tujuan dari semua keberhasilan adalah pulang ke rumah dengan perasaan damai.

Apakah yang sebetulnya kita harap untuk dicapai dengan upaya berkelanjutan dan tanpa letih, untuk menemukan kesalahan satu sama lain,
dan menggunakan semua muslihat untuk membuktikan
bahwa pasangan kita salah?


Apakah kita membutuhkan kemarahan dan kebencian sebagai jalan untuk mencapai kehidupan yang baik dan berbahagia?

Mengapakah kita tidak memilih suasana yang damai,
pengertian yang menerima dan memaafkan,
ketulusan yang memesrakan,
dan kepolosan yang menggembirakan satu sama lain?

Mengapakah demikian penting bagi kita untuk merasa benar
di atas kesalahan kekasih hati kita?

Jika kita saling mengasihi,
mengapakah kita mengupayakan kepuasan dari penyiksaan hatinya?

Mengapakah kita tidak saling mengupayakan kegembiraan bagi satu sama lain?

Mengapakah kita tidak melihat bahwa kesedihan hati kekasih kita
adalah pencacatan kehidupan kita sendiri?

Mengapakah penting bagi kita untuk merasa menang dalam keluarga yang pasangannya terkalahkan dan terkecilkan?

Marilah kita lebih berkasih sayang.

Bahagiakanlah kekasih Anda,
karena itu adalah cara terdekat untuk membahagiakan diri Anda sendiri.

Indahkanlah kecintaan Anda kepada keluarga,
karena cara terdekat untuk memperbaiki rezeki
adalah meningkatkan kualitas kasih sayang dalam keluarga.


Berlakulah lebih damai,
lalu perhatikan apa yang terjadi.


by.mario teguh golden ways
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Semangat Mentari Pagi

ketika mentari mulai muncul menghiasi embun ..
ketika mentari mulai muncul ..
petualangan kehidupan yang akan kita hadapi pada hari ini
petualangan kehidupan yang tiada akhir

sebuah perubahan tidak akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan semangat yang kecil tidak akan menghasilkan suatu perubahan^maka,suatu perubahan itu akan terasa hampa ketika perubahan itu tidak ada semangata yang berkobar...

hidupkanlah ...
aturlah waktumu ...
kehidupanmu dalam petualangan hari ini ...
dan raihlah kesuksesanmu hari ini ...

mentari yang indah akan selalu menemani jiwa yang mempnyai semangat...
dan akan selalu menyinari dan membakar para sang pemimpi yang mempunyai semangat ...

* nessyams erzal dikala mentari mulai naik
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Indahnya Pengorbanan


Telah dua bulan musim hujan berlalu sehingga di mana-mana pepohonan nampak menghijau. Kelihatan seekor ulat di antara dedaun menghijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

"Apa khabar daun hijau," katanya.

Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang

"Oh, kamu ulat. Badanmu kelihatan kurus dan kecil, mengapa?" tanya daun hijau.

"Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bolehkah engkau membantuku sahabat?" kata ulat kecil.

"Tentu.. tentu.. dekatlah kemari." Daun hijau berfikir, "Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau. Hanya sahaja aku akan kelihatan berlubang-lubang. Tapi tak apalah."

"Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau.

Setelah makan dengan kenyang ulat berterimakasih kepada daun hijau yang telah merelakan bahagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlubang di sana-sini namun ia bahagia dapat melakukan sesuatu bagi ulat kecil yang lapar.

Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.

Moral:
Apa yang terlalu bererti di hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit sahaja bagi sesama? Nah... akhirnya semua yang ada akan "mati" bagi sesamanya yang tidak menutup mata ketika sesamanya dalam kesukaran. Yang tidak membelakangi dan seolah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak meminta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.

Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah. Ketika berkorban diri kita sendiri menjadi seperti daun hijau yang berlobang namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita, kita akan tetap hijau, Tuhan akan tetap memberkati dan memelihara kita.

Bagi "daun hijau", berkorban merupakan sesuatu perkara yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya dapat tersenyum kerana pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya kerana menyedari bahawa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai "daun hijau". Suatu hari ia akan kering dan jatuh.

Demikianlah kehidupan kita. Hidup ini hanya sementara, kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik, kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Kita dapat berkorban dalam banyak perkara.
Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka,memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang dapat kita lakukan.

Yang mana yang sering kita lakukan? Menjadi ulat kecil yang menerima kebaikan orang atau menjadi "daun hijau" yang senang memberi.
»»  baca lanjutannya sob .. ..

orang berpenyakit kusta, orang berkepala botak, dan orang buta,

Kisah menarik hadits Bukhori & Muslim dibawah ini dari 3 orang yaitu orang berpenyakit kusta, orang berkepala botak, dan orang buta, Kemudian Allah Subhanahu wata’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

ولئن أذقناهم رحمة منا بعد ضراء مسته ليقولن هذا لي

Dan jika kami melimpahkan kepadanya sesuatu rahmat dari kami, sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata “ini adalah hak-Ku”. (QS. Fushshilat, 50).

Dalam menafsirkan ayat ini Mujahid mengatakan : “ini adalah karena jerih payahku, dan akulah yang berhak memilikinya”.

Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan : “ini adalah dari diriku sendiri”.

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

قال إنما أوتيته على علم عندي

“(Qarun) berkata : sesungguhnya aku diberi harta kekayaan ini, tiada lain karena ilmu yang ada padaku” (QS. Al Qashash, 78).

Qotadah dalam menafsirkan ayat ini mengatakan: “Maksudnya : karena ilmu pengetahuanku tentang cara-cara berusaha”.

Ahli tafsir lainnya mengatakan : “Karena Allah mengetahui bahwa aku orang yang layak menerima harta kekayaan itu”, dan inilah makna yang dimaksudkan oleh Mujahid : “aku diberi harta kekayaan ini atas kemulianku”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

إن ثلاثة من بني إسرائيل : أبرص وأقرع وأعمى، فأراد الله أن يبتليهم، فبعث إليهم ملكا، فأتى الأبرص، فقال : أي شيء أحب إليك ؟ قال : لون حسن، وجلد حسن، ويذهب عني الذي قذرني الناس به، قال : فمسحه، فذهب عنه قذره، فأعطي لونا حسنا وجلدا حسنا، قال : فأي المال أحب إليك ؟ قال : الإبل أو البقر – شك إسحاق – فأعطي ناقة عشراء، فقال : بارك الله لك فيها، قال : فأتى الأقرع، فقال : أي شيء أحب إليك ؟ قال : شعر حسن، ويذهب عني الذي قذرني الناس به، فمسحه فذهب عنه قذره، وأعطي شعرا حسنا، فقال : أي المال أحب إليك ؟ قال : البقر أو الإبل، فأعطي بقرة حاملا، قال : بارك الله لك فيها، فأتى الأعمى، فقال : أي شيء أحب إليك ؟ قال : أن يرد الله إلي بصري فأبصر به الناس، فمسحه فرد الله إليه بصره، قال : فأي المال أحب إليك ؟ قال : الغنم، فأعطي شاة والدا، فأنتج هذان وولد هذا، فكان لهذا واد من الإبل، ولهذا واد من البقرن ولهذا واد من الغنم.

“Sesungguhnya ada tiga orang dari bani Israil, yaitu : Penderita penyakit kusta, orang berkepala botak, dan orang buta. Kemudian Allah Subhanahu wata’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.

Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita berpenyakit kusta dan bertanya kepadanya : “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan ?”, ia menjawab : “Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah, kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya : “Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi ?”, ia menjawab : “unta atau sapi”, maka diberilah ia seekor onta yang sedang bunting, dan iapun didoakan : “Semoga Allah memberikan berkahNya kepadamu dengan onta ini.”

Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang kepalanya botak, dan bertanya kepadanya :“Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan ?”, ia menjawab :“Rambut yang indah, dan apa yang menjijikan dikepalaku ini hilang”, maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya, serta diberilah ia rambut yang indah, kemudian malaikat tadi bertanya lagi kepadanya : “Harta apakah yang kamu senangi ?”. ia menjawab : “sapi atau onta”, maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting, seraya didoakan : “Semoga Allah memberkahimu dengan sapi ini.

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya : “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”, ia menjawab : “Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang”, maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah penglihatannya, kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya : “Harta apakah yang paling kamu senangi ?”, ia menjawab : “kambing”, maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting.

Lalu berkembangbiaklah onta, sapi dan kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

Sabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berikutnya :

ثم إنه أتى الأبرص في صورته وهيئته، قال : رجل مسكين قد انقطعت بي الحبال في سفري، فلا بلاغ لي اليوم إلا بالله ثم بك، أسألك بالذي أعطاك اللون الحسن والجلد الحسن والمال، بعيرا أتبلغ به في سفري، فقال : الحقوق كثيرة، فقال له : كأني أعرفك ! ألم تكن أبرص يقذرك الناس، فقيرا فأعطاك الله U المال ؟ فقال: إنما ورثت هذا المال كابرا عن كابر، فقال : إن كنت كاذبا فصيرك الله إلى ما كنت. قال : وأتى الأقرع في صورته، فقال له : مثل ما قال لهذا، ورد عليه مثل ما رد عليه هذا، فقال : إن كنت كاذبا فصيرك الله إلى ما كنت. قال : وأتى الأعمى في صورته فقال : رجل مسكين وابن سبيل قد انقطعت بي الحبال في سفري، فلا بلاغ لي اليوم إلا بالله ثم بك، أسألك بالذي رد عليك بصرك شاة أتبلغ بها في سفري، فقال : قد كنت أعمى فرد الله إلي بصري، فخذ ما شئت، ودع ما شئت، فوالله لا أجهدك اليوم بشيء أخذته لله، فقال : أمسك مالك، فإنما ابتليتم، فقد رضي الله عنك وسخط على صاحبيك. أخرجاه.

Kemudian datanglah malaikat itu kepada orang yang sebelumnya menderita penyakit kusta, dengan menyerupai dirinya disaat ia masih dalam keadaan berpenyakit kusta, dan berkata kepadanya : “Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah, dan kekayaan yang banyak ini, aku minta kepada anda satu ekor onta saja untuk bekal meneruskan perjalananku”, tetapi permintaan ini ditolak dan dijawab : “Hak-hak (tanggunganku) masih banyak”, kemudian malaikat tadi berkata kepadanya : “Sepertinya aku pernah mengenal anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita penyakit lepra, yang mana orangpun sangat jijik melihat anda, lagi pula anda orang yang miskin, kemudian Allah memberikan kepada anda harta kekayaan ?”, dia malah menjawab : “Harta kekayaan ini warisan dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat”, maka malaikat tadi berkata kepadanya :“jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda kepada keadaan anda semula”.

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berkepala botak, dengan menyerupai dirinya disaat masih botak, dan berkata kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakita lepra, serta ditolaknya pula permintaanya sebagaimana ia ditolak oleh orang yang pertama. Maka malaikat itu berkata : “jika anda berkata bohong niscaya Allah akan mengembalikan anda seperti keadaan semula”.

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu disaat ia masih buta, dan berkata kepadanya : “Aku adalah orang yang miskin, yang kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga kau tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku”. Maka orang itu menjawab :“Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak anda sukai. Demi Allah, saya tidak akan mempersulit anda dengan mengembalikan sesuatu yang telah anda ambil karena Allah”. Maka malaikat tadi berkata : “Peganglah harta kekayaan anda, karena sesungguhnya engkau ini hanya diuji oleh Allah, Allah telah ridho kepada anda, dan murka kepada kedua teman anda”. (Hadits Riwayat. Bukhory dan Muslim).

Penjelasan bab ini :

Penjelasan tentang ayat di atas: kewajiban mensyukuri ni’mat Allah dan mengakui bahwa ni’mat tersebut semata mata berasal dari Allah, dan menunjukkan pula bahwa kata kata seseorang terhadap ni’mat Allah yang dikaruniakan kepadanya : “Ini adalah hak yang patut kuterima, karena usahaku” adalah dilarang dan tidak sesuai dengan kesempurnaan tauhid.

Pengertian firman Allah : “… Pastilah ia berkata : ini adalah hakku”.

Pengertian firman Allah : “Sesungguhnya aku diberi kekayaan ini tiada lain karena ilmu yang ada padaku”.

Kisah menarik, sebagaimana yang terkandung dalam hadits ini, memuat pelajaran-pelajaran yang berharga dalam kehidupan ini.

»»  baca lanjutannya sob .. ..