Kamis, 24 November 2011

PAPAH


indahnya sebuah keluarga ketika kita masih bisa bersama mereka sampai mereka bisa menimang anak-anak kita,seketika hidup melepaskan salah satu dari mereka adalah penyesalan yang tak dapat kembali dan dihapus,bahagiakan mereka sekarang...!!




Anak Ayah dan Hadiahnya
Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir sekolah mengharapkan sebuah mobil sport dari  ayahnya, lantas, si pemuda memberitahu keinginannya  kepada ayahnya. Ayahnya adalah seorang hartawan yang ternama. Ketika sang anak mengutarakannya, Sang ayah ayah hanya tersenyum. Si anak bertambah yakin,  pasti mobil itu akan menjadi
miliknya.

Beberapa bulan berlalu, dengan kesungguhannya, si anak telah lulus dengan prestasi yang gemilang. Iapun semakin yakin dengan permintaannya.

Satu hari, sang  ayah memanggil anaknya yang  sedang berada diruang baca. Sang  ayah memuji anaknya  sambil menyatakan kegembiraan dan kebahagiaannya terhadap si anak. Si anak tersenyum puas, dimatanya sudah terbayang  mobil  sport  yang selama ini menjadi idamannya itu. Tetapi…. tiba tiba sang  ayah  menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik. Si anakpun  terkejut, matanya berkaca kaca
kemudian sianak  membuka kotak itu,  “Apa maksud  semua ini, ayah….???”. Sebuah Al-Quran kecil; imut  degan cover kulit. Dan  sebuah tulisan dengan tinta emas menghiasi tulisan khat di bagian depan. Si anak memandang ayahnya tajam, merasa dirinya dipermainkan, amarahnyapun memuncak.
“Ayah sengaja mempermainkan saya ?!.  Bukannya ayah tahu betapa saya menginginkan  mobil  itu, yah.  Saya tahu ayah mampu membelikan mobil itu. Bukannya Al qur’an ini yang saya minta..!!!”. Katanya keras sambil melempar Al qur’an tersebut diatas meja. kemudian meninggalkan sang ayah tanpa memberi sedetik waktupun untuk ayahnya bersuara. Dengan kesal sianak berlari  mengambil tas dan memasukkan bajunya kedalamnya. Kemudian sianak meninggalkan ayahnya sendiri yang basah matanya dengan air mata tanpa sempat berbicara.
10 tahun kemudian,  si anak telah menjadi orang yang sukses,
istri yg cantik dan anak-anak yang sehat, cukup membahagiakan, namun
gundah gulana, hatinya terpukul. Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak
pernah melihat ayahnya lagi.

Suatu hari, seseorang memberitakan bahwasanya sang ayah telah meninggal dunia dan meninggalkan semua warisan kepada si anak. Ia diminta pulang sekarang juga untuk menyelesaikan masalah warisan

Dengan hati pilu, ia pergi untuk pertama kalinya kerumah ayahnya yang dulu. Hatinya tepukul memperhatikan banglo yg menyimpan 1001 kenangan masa lalunya. Hatinya sedih bertambah sedih tatkala  mendapati di atas meja di ruang  bacannya, Al-qur’an yang  ia lempar dulu  masih  setia berada di situ. bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan kepulangannya selama ini. perlahan lahan langkahnya menuju ke meja tersebut. Kemudian ia mengambil Al-qur’an itu dan membuka bukanya dengan mata yang berkaca kaca. Tiba-tiba …..

“Klinting…!”. Suara sesuatu jatuh dari  Al-qur’an. Ternyata segugus kunci. Di muka belakang Al-quran itu, sebuah sampul surat diselipkan. Kunci itu segera dipungutnya, hatinya bertanya tanya. Nyata sekali di dalam sampul surat itu terdapat nota pembelian mobil sport yang  dibelinya  dengan cash dan sepucuk warkat bertuliskan tanda tangan orang yang paling ia sayangi

“HADIAH TERISTIMEWA UNTUK PUTERAKU TERSAYANG” . 

Seketika itu air mata si anak menitis deras.hatinya remuk redam  bagai ditusuk sembilu 


»»  baca lanjutannya sob .. ..

The Angel inside paradise prepare for you


Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan sorga untuk mereka"
Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata: "Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan surga untuk mereka ?."  "Ya, benar, anak muda."  Kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan: "Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga."

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.

Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak: "Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . .!!."  Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu. Ia menjawab: "Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: "Pergilah kepada Ainul Mardiyah." Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku , mereka bergembira seraya berkata: "Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . ."

"Assalamu’alaikum" kataku bersalam kepada mereka. "Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?."  Mereka menjawab salamku dan berkata: "Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu."  Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.

Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: "Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . ..."

Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata:
"Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu."  Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: "Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama".

Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia

»»  baca lanjutannya sob .. ..

KACA untu MAJU


gua ga' lagi ngaca
Berkacalah Pada Diri Sendiri
Ketika dua cermin saling berhadapan, muncul pantulan yang tak terhingga. Begitulah bila anda mau bercermin pada diri sendiri. Akan anda temukan bayangan yang tak terhingga. Bayangan itu adalah kemampuan yang luar biasa; ketidakterbatasan yang memberi kekuatan untuk menembus batas rintangan diri. Berkacalah pada diri sendiri, dan temukan kekuatan itu.
Singkirkan cermin diri orang lain. Di sana hanya terlihat
kekurangan dan kelemahan anda yang akan memupuk ketidakpuasan saja. Dan ini akan menjerumuskan anda ke dalam jurang kekecewaan.




Anda bukan orang lain. Anda adalah anda yang memiliki jalan keberhasilan sendiri. Mulailah hari ini dengan menatap wajah anda. Carilah bayangan yang tak terhingga itu. Di sana ada kekuatan yang akan membawa anda ke puncak keberhasilan.
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Surga dan PemilkNya

Bangunan Yang Tidak Rusak dan Pemilik Yang Tidak Bisa Mati
Dikisahkan bahwa seorang raja berhasil membangunkan kota dengan segala keperluannya yang cukup megah. Kemudian raja itu mengundang rakyatnya untuk berpesta ria menyaksikan kota itu. Pada setiap pintu, penjaga diperintahkan untuk menanyai setiap pengunjung adakah cela dan kekurangan kota yang dibangunnya itu.
Hampir seluruh orang yang ditanyai menjawab tidak ada cacat dan celanya. Tetapi ada sebahagian pengunjung yang menjawab bahwa kota itu mengandung dua cacat dan celanya. Sesuai dengan perintah raja, mereka ditahan untuk dihadapkan kepada raja.

"Apa lagi cacat dan cela kota ini?" tanya raja.
"Kota itu akan rusak dan pemiliknya akan mati.",  Jawab orang itu.
Tanya raja, "Apakah ada kota yang tidak akan rusak dan pemiliknya tidak akan mati?"
"Ada. Bangunan yang tidak akan rusak selamanya dan pemiliknya tidak akan mati." Jawab mereka.
"Segera katakan apakah itu." Desak raja.
"Surga dan Allah pemiliknya," jawabnya tegas.

Mendengar cerita tentang Surga dan segala keindahannya itu, sang raja menjadi tertarik dan begitu merinduinya. Apa lagi ketika mereka menceritakan tentang keadaan neraka dan azabnya bagi manusia yang sombong dan ingin menandingi Tuhan. Maka, ketika mereka mengajak raja kembali ke jalan Allah, raja itu pun ikhlas mengikutinya. Pergilah ia,  ditinggalkannya segala kemegahan kerajaannya dan jadilah ia hamba yang taat dan beribadah kepada Allah.
»»  baca lanjutannya sob .. ..

yang pertama dibakar dineraka

Anak kecil Yang Takut Neraka
Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, ketika dia berjalan-jalan dia terlihat seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.

Ketika orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai kakek, saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum"  yang artinya,  " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai kakek, kakek adalah orang yang berakal, tidakkah kakek melihat jikalau orang menyalakan api, maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?" 
                                                               
»»  baca lanjutannya sob .. ..

Awalilah Sesuatu dengan "BASMALLAH"

Berkat Membaca Basmalah
Dahulu kala…  seorang perempuan yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mau mengerjakan kewajiban agama dan tidak mau berbuat kebaikan.
Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak berbicara dan setiap kali dia hendak melakukan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olok isterinya. Suatu hari suaminya berkata sambil mengejeknya, "Asyik Bismillah,.. Bismillah. Sebentar sebentar Bismillah.!!"

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang mengejutkan isterinya, dia memberikan uang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Kemudian  isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang aman, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan sembunyi sembunyi suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan  duit ke dalam sumur di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."
Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim…." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibril  untuk mengembalikan  uang  yang telah dibuang oleh suami perempuan tersebut. "Ini uangnya, suamiku.." kata perempuan itu dengan lembut

Alangkah terperanjatnya suaminya, diapun merasa bersalah dan mengakui segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak mengerjakan sesuatu kerja.

»»  baca lanjutannya sob .. ..

Jangan Takut Berkata Jujur

Berkata Kejujuran
Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian menempuh jarak yang begitu jauh. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan uang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad.

Dalam perjalanan, mereka  diserang oleh 60 orang penyamun. Habislah harta rombongan tersebut dirampas,  tetapi penyamun tidak mengusik Abdul Kadir kerana menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang perompak bertanya kepada Abdul Kadir apa yang dia punyai. Abdul Kadir menerangkan dia ada uang  40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu terheran heran  dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan didapati ada uang sebagaimana yang ia  diberitahu.

Ketua penyamun bertanya mengapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui uangnya akan dirampas ?. Abdul Kadir menerangkan bahwa dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak berkata  bohong walau apa pun yang terjadi. Ketika  mendengarnya berkata demikian, ketua penyamun menangis dan menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya.


"Berkata benar adalah satu kekuatan yang bisa  memberi keinsyafan kepada orang lain…"
-
nessyams-

»»  baca lanjutannya sob .. ..