Kamis, 16 Juni 2011

Melawan diri untuk kembali bersyukur

Hal-hal yang anda hargai, pelihara, dan jaga, akan terus meningkat
dalam hidup anda. Kelimpahan dimulai dengan rasa syukur. Dengan
rasa syukur yang tulus – anda menghargai apa yang telah anda
miliki – yang selanjutnya akan mendorong anda secara mental, spiritual, dan fisik – untuk mencapai apa saja yang menjadi
tujuan anda.

Bagaimana mungkin anda mendapatkan hal-hal yang lebih besar -
bila anda tidak bersyukur atas yang anda telah miliki sekarang?
Toh semuanya, hanya bisa dimulai dengan apa yang anda TELAH
miliki sekarang.

Anda tahu, bahwa anda dapat mencapai tujuan, karena anda pernah
merintis hal seperti itu. Pengalaman adalah milik anda yang
patut disyukuri. Siapa bilang tidak ada hal yang bisa disyukuri…?

Segalanya dalam jangkauan anda – saat anda bersyukur akan apa
yang telah anda dapatkan.

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertading dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.



»»  baca lanjutannya sob .. ..