Selasa, 26 April 2011

Indahnya suasana kekeluargaan itu. Saling memahami, mengerti, empati terhadap perasaan orang lain, saling membantu dan bekerja sama. Saat ada anggota keluarga kita yang kurang semangat, kita datang dengan membawa harapan. Saat teman kita terlihat seperti menjauh, kita tak berperasangka buruk terhadap mereka, justru berusaha mendalami perasaan mereka dan berusaha mengerti.Semakin banyak teman kita, maka keluarga kita pun semakin besar. Sangat menyenangkan punya anggota keluarga baru dan membuat kita ingin lebih mengenal mereka. Saat cocok, interaksi akan lebih sering terjadi. Jika kurang cocok, maka kita akan cenderung malas untuk berinteraksi dengan teman baru kita. Ini mungkin sifat dasar manuisa. Mereka akan saling cocok saat banyak kesamaan di antara mereka.

Sebetulnya hal ini sangat wajar, mereka berkumpul dengan orang-orang yang sehati. Akan tetapi hal ini berpotensi munculnya konflik kecil-kecilan. Mengapa ? karena bagi kita yang menganggap orang-orang di luar kita adalah banyak perbedaan dengan kita, tidak sesuai dengan pribadi kita dan merasa kita yang paling benar, maka secara tidak langsung kita telah membuat suatu barrier dengan mereka. Sadar atau tidak sadar.Yang menjadi masalah adalah karena pada awalnya kita sudah berperasangka yang kurang baik kepada teman-teman kita itu. Ibaratnya kedua pihak yang mungkin agak berjauhan itu hanya melihat kulitnya, tidak mencoba untuk melihat lebih dalam dan dengan lebih bijaksana. Perlu ada keaktifan diantara kedua belah pihak untuk memulai. Yang satu tidak hanya menunggu untuk didatangi, tetapi juga harus mau menjemput bola. Jangan merasa yang paling benar. Yang satunya lagi juga ga lantas langsung menjauh, tetapi mencoba melihat dengan cara pandang yang berbeda dan positif.

0 komentar:

Posting Komentar